Orang Terhebat pun Membuat Keputusan yang Salah

Banyak orang berpikir bahwa orang hebat adalah orang yang selalu berhasil dalam kehidupannya. Mereka tidak pernah salah langkah, mereka tidak pernah gagal melakukan sesuatu, bahkan mereka tidak pernah membuat keputusan yang salah. Akan tetapi, kenyataan mengatakan sebaliknya; orang-orang hebat adalah orang-orang yang PERNAH melakukan kekeliruan dalam melangkah, BANYAK gagal dalam membuat sesuatu, bahkan membuat beberapa keputusan yang BURUK [Baca juga: Kenapa Orang dapat Salah Memahami Petunjuk dan Peraturan?]. Ya, mereka melakukan BANYAK kesalahan dan mengalami banyak kegagalan; tetapi yang membedakan antara orang hebat dan tidak adalah orang-orang hebat tidak pernah berhenti dan tidak pernah menyerah menghadapi berbagai tantangan hidup.

Berikut ini adalah beberapa kisah dalam sejarah yang dapat membuat Anda melihat secara realistis bahwa orang-orang yang hebat pun gagal membuat keputusan yang bagus (baca juga: Bagaimana Mengendalikan Cara Berpikir Anda?)

Kesalahan Para Politikus dan Pegawai Pemerintahan

Meski telah dipercaya menjadi pemimpin politik, tetapi orang-orang hebat ini pun masih dapat melakukan kesalahan dalam memutuskan.

1. John F. Kennedy, Presiden USA ke-35 membuat keputusan berkenaan invasi Bay of Pigs yang membuatnya dikenal melakukan kesalahan besar.

2. Herbert Clark Hoover, Presiden USA ke-31, membuat keputusan yang menjadikannya Presiden yang gagal meningkatkan perekonomian Amerika setelah resesi besar di tahun 1929.

3. Margaret Thatcher, Perdana Menteri Inggris, memperjuangkan “pemungutan suara pajak”. Keputusannya ini membuatnya dipecat dari partainya sendiri.

4. Paul Wolfowitz, mantan Wakil Sekretaris Pertahanan Amerika, diminta untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden Bank Dunia karena membereskan hutang temannya yang bekerja di bank.

Kesalahan Para Pemimpin Bisnis

Tidak hanya para politikus dan pegawai pemerintahan yang dapat melakukan kesalahan, para pemimpin bisnis pun mudah membuat pertimbangan yang salah yang kemudian menuntun mereka membuat kesalahan dalam memutuskan.

1. Juergen Schremp, direktur utama Daimler Benz, memutuskan untuk menggabungkan Chrysler dan Daimler Benz meski mendapatkan tentangan dari oposisi internal perusahaannya. Hampir 10 tahun kemudian, Daimler dipaksa melepaskan Chrysler dalam kesepakatan ekuitas swasta.

2. Kun-Hee Lee, direktur utama Samsung, ”memaksa” perusahaannya untuk melakukan investasi yang mencelakakan di bisnis mobil. Setelah kerugian yang sangat besar, ia pun dipaksa menjual divisi mobil dengan harga sepersepuluh milyar dari uang yang telah diinvestasikannya.

3. An Wang, pendiri perusahaan elektronik Wang, bersikeras untuk membuat sistem operasi sendiri untuk komputer-komputer di perusahaannya, meski setelah itu nyata terlihat bahwa IBM PC-lah yang akan menjadi standar sistem operasi dalam dunia industri. Perusahaannya sekarang bangkrut.

4. Richard Fuld, salah seorang bankir di Amerika, menolak untuk menerima konsekuensi krisis kredit yang makin buruk dan malah mempertimbangkan penjualan Lehman. Ia pun terlambat! Saat ia siap, tidak ada satu pun yang mau membelinya.

5. Jerry Yang, pendiri Yahoo! Inc, berkeras bahwa Yahoo! lebih berharga daripada pasar, atau dari Microsoft, dan ia sangat yakin akan hal tersebut. Pada akhirnya kekerasan kepalanya membuatnya menolak mempertimbangkan tawaran Microsoft untuk membeli kerugian perusahaan dari pemegang saham sebesar 30 juta dolar dan pekerjaan Jerry Yang.

Aza-aza FIGHTING.

Referensi: Think Again, Why Good Leaders Make Bad Decision [PDF] (Journal Compilation © London Business School for Business Strategy Review)