VdBackground 02  .jpg

Siapa itu Para Konektor yang Handal?

Print
Created on Wednesday, 24 July 2019 Last Updated on Sunday, 04 October 2020 Written by Phi-D


Para konektor adalah orang-orang yang sangat dikenal oleh siapa saja dan orang-orang yang sangat disayangi oleh siapa saja. Mengapa begitu? Karena para konektor selalu dapat memberikan bantuan untuk orang lain. Mereka juga bahkan rela membagi waktunya yang berharga untuk menyelesaikan masalah orang-orang lain.

Pada umumnya, para konektor dapat membuat siapa saja yang berada di dekatnya langsung merasa nyaman hanya dalam waktu 15 menit. Bahkan banyak yang merasa saat berbicara dengannya langsung merasa seperti berbicara dengan teman lama. Oleh karena itu, para konektor ini seringkali adalah orang-orang yang sukses, cerdas, lucu, menyenangkan, unik, serta sangat tertarik untuk mempelajari segala hal (baca juga: Jadilah Konektor dan Lupakan Jaringan Anda!).

Sebuah artikel yang berjudul The Tipping Point (Titik Kritis) yang ditulis oleh Malcolm Gladwell memperlihatkan bahwa seorang konektor adalah orang yang memercikkan semangat dalam setiap langkah kehidupan dan memiliki keterampilan khusus yang luar biasa dalam berteman dan berkenalan. Gladwell menambahkan bahwa para konektor memiliki kesanggupan untuk masuk dan menjangkau berbagai macam budaya, dunia, dan keterampilan apa pun. Bisa jadi, sifat paling penting dari seorang konektor adalah kesediaannya untuk membantu walau tidak ada jalan keluar yang jelas atau timbal balik menguntungkan dalam waktu singkat. Karena itu, para konektor harus mampu berpikir untuk jangka panjang.
Selain itu, seorang konektor harus memiliki karakter yang unik lainnya yaitu mengembangkan rasa ingin tahu yang sangat tinggi, berani mengambil berbagai peluang di depan matanya, dan selalu berani untuk keluar dari zona nyamannya saat belajar sesuatu yang baru (baca juga apa itu Zona Nyaman di artikel: Meloncati Zona Nyaman? Sulit tapi Harus!). Selain itu, para konektor juga harus memiliki energi dan kekuatan diri yang sangat tinggi dibandingkan orang-orang lainnya. Karakter-karakter inilah yang membedakan seorang konektor dengan seseorang yang ingin membangun jaringan.

 

Para Konektor yang Handal dalam Profesi Mereka

Maryam Banikarim, seorang Wakil Presiden Senior dan Direktur Pemasaran (Chief Marketing Officer) di Gannett, penerbit USA Today, adalah salah satu contoh orang yang memiliki keahlian sebagai konektor yang handal. Banikarim bertugas untuk menghubungkan dan membangun jaringan antara Gannett dengan berbagai surat kabar dan media publik lalu memberikan nilai yang unik pada Gannett. Banikarim mengatakan bahwa dia sangat menyukai orang-orang secara pribadi dan sangat peduli pada mereka satu per satu. Dia juga sangat suka mendengarkan mereka bercerita dan berupaya mencari hubungan dari setiap cerita tersebut (baca juga: Keterampilan untuk Menghubungkan Satu Titik ke Titik Lainnya).

Keinginan untuk menjangkau orang-orang yang tidak Anda kenal adalah hal yang sangat penting dalam seni koneksi, dan terutama penting saat menghadapi kondisi ekonomi yang tidak pasti. Mereka yang sedang mulai mapan dalam jenjang karir atau telah bekerja selama bertahun-tahun dalam sebuah perusahaan harus belajar keterampilan koneksi sesegera mungkin (baca juga: Pembicara yang Lihai vs Komunikator yang Hebat?).

Sebagai contoh, kebanyakan orang cenderung bertemu dengan teman-temannya saat rapat atau jam istirahat kerja. Namum Banikarim mengatakan bahwa hal itu seharusnya tidak boleh dilakukan. “Sangatlah mudah untuk duduk bersama orang yang Anda kenal. Tetapi sangatlah sulit untuk duduk bersama orang yang tidak Anda kenal, meski ini bisa jadi hal yang menarik.” (baca juga: Perluas Zona Nyaman Anda!)

Banyak orang berasumsi bahwa seorang konektor memiliki bakat itu dari lahir. Tetapi hal itu tidak sepenuhnya benar. Banikarim dipaksa untuk belajar berkenalan dengan orang-orang lain sedari usia sangat muda. Tahun 1979, dia pindah bersama keluarganya dari Iran ke Paris. Setelah itu, ia pindah lagi ke California Utara, dimana tidak ada satu pun komunitas Iran di sana sehingga dia sering merasa seperti anak baru. Sewaktu Banikarim mulai kuliah di Barnard, dia bergabung dengan semua klub sekolah dan menghadiri setiap rapat hanya untuk dapat bertemu dengan orang-orang yang sepemikiran dengannya. Tapi itu merupakan cara yang tidak bagus.

Memang bertemu orang yang asing dan tidak dikenal bisa membuat siapa saja ingin melarikan diri. Tetapi yang terpenting adalah untuk mengakui bahwa Anda takut dan bukan untuk menyingkirkan segala ketakutan Anda. Hal ini akan sangat membantu Anda menjadi lebih tenang. Sewaktu Banikarim bekerja di Univision, ia pernah dinobatkan oleh The New York Post sebagai salah satu dari 50 Wanita Paling Berpengaruh di kota New York pada tahun 2008. Dan ia mengatakan, “Saya orang yang mudah ketakutan saat melihat banyak kekacauan di depan saya. Karena itu, saya menarik nafas dalam-dalam dan mengingat bahwa semua orang juga ketakutan.”

Jill Leiderman, produser eksekutif dari acara Jimmy Kimmel Live mengatakan bahwa membangun jaringan bertujuan untuk mencapai hasil tertentu; tetapi membangun koneksi dilakukan untuk menunjukkan kepedulian yang tulus saat bertemu dengan orang lain dan menjalin pertemanan untuk saling membantu satu sama lain.

Josh Bycel, seorang penulis komedi, mengunjungi perkemahan pengungsi Darfur enam tahun lalu. Dalam perjalanan pulang, ia memiliki ide untuk meningkatkan dana klinik medis di perkemahan tersebut. Dalam waktu tiga minggu, ia berhasil mengumpulkan $ 50.000 (atau setara Rp 650 juta). Ide tersebut kemudian berkembang menjadi ide amal yang disebut OneKid OneWorld (Satu Anak, Satu Dunia) yang bertujuan menghubungkan sekolah-sekolah di Amerika dengan sekolah-sekolah di Kenya dan berbagai negara berkembang untuk menyediakan berbagai hal dari buku sampai air bersih.

Bycel, yang tinggal di Los Angeles mengatakan, “Saya seorang penulis komedi. Itu sebabnya saya tidak tahu apa pun tentang cara membangun sekolah-sekolah. Tetapi saya sangat suka belajar. Sebagai konektor, Anda harus berani untuk keluar dan membangun jaringan di luar dunia Anda serta tertarik dengan berbagai hal.”

Keith Ferrazzi, penulis Never Eat Alone (Jangan Makan Sendirian) mengatakan bahwa dia tidak pernah menghadiri acara jejaringan resmi, sebaliknya dia seringkali bergabung dengan organisasi yang berfokus pada acara dan kegiatan yang disukainya. Hal ini membuatnya memiliki teman yang berprofesi sebagai wakil presiden dari Bank besar yang memiliki jaringan yang sangat luas sehingga dapat mengintai berbagai tempat untuk para pengusaha, para nasabah bank dan bahkan lokasi para calon nasabah.

Jen Singer, pendiri dari Mommasaid.net dan penulis lima buah buku, juru bicara di Pull-Ups (penyedia berbagai peralatan untuk bayi dan anak) dan pastinya seorang konektor mengatakan, “Kesalahan terbesar orang adalah mereka berpikir sewaktu membantu seseorang, maka mereka akan memecahkan masalah dengan segera.“ Saat membantu orang lain Anda bisa saja tidak memberikan bantuan secara maksimal atau tidak memberi seluruh informasi secara mendetil. Karena itu, untuk menggambarkan filosofi dari seorang konektor, Singer menggunakan kata KOOPETISI, kombinasi kerja sama dan persaingan untuk menciptakan hubungan yang dinamis antara dua bidang usaha. “Ini berarti orang-orang akan memahami alasan Anda berbagi pengetahuan, tetapi mereka juga paham sepenuhnya alasan Anda tidak membagi segala hal yang Anda ketahui.”

Singer juga mengatakan bahwa seorang konektor bahkan dapat memiliki hak untuk tidak terkoneksi sama sekali pada suatu waktu untuk menikmati waktunya sendiri.

Jadi, apakah Anda adalah seorang yang suka membangun jaringan, atau adalah salah seorang konektor? Silakan periksa diri Anda sendiri untuk mendapatkan jawabannya (Baca juga bahwa Anda butuh orang lain untuk menjadi hebat di artikel: Siapa yang Paling Hebat? [Anda Butuh Orang Lain]).

Aza-aza FIGHTING.

Disadur bebas: Forget Networking. How to Be a Connector (© www.entrepreneur.com)
Sumber gambar:  ivanzulva.blogspot.com

Hits: 2736