VdBackground 01.jpg

Belajar dari Florence Chadwick

Print
Created on Monday, 30 April 2012 Last Updated on Thursday, 29 July 2021

Florence Chadwick lahir di San Diego pada 19 Mei 1918. Dia berhasil memenangkan kompetisi berenang pertamanya pada usia 10 tahun. Kontribusi terbesar Chadwick pada sejarah renang terjadi pada 8 Agustus 1950 ketika dia berhasil menyeberangi selat Inggris dalam waktu 13 jam dan 20 menit.  Ia lebih cepat 2 jam dari rekor yang sebelumnya dipegang oleh perenang pria asal Amerika, Gertrude Ederle. Tidak puas dengan prestasinya, tahun depannya Chadwick menyeberangi selat Inggris lagi, kali ini dari Inggris ke Perancis dalam waktu 16 jam dan 22 menit sehingga menjadikannya sebagai wanita pertama yang menyeberangi selat Inggris dari kedua arah [Baca juga bahwa orang bertalenta suka mencoba agar menjadi ahli di: Adakah Keuntungan Mempekerjakan Tenaga Profesional Ahli?].

Pada 4 Juli 1952, di usia 34, Florence Chadwick menetapkan tujuan besar, yaitu untuk menjadi wanita pertama yang berenang dari Pulau Catalina ke pantai California yang berjarak 26 mil (41,6 km). Pada saat ia mulai berenang, ia diapit oleh dua perahu kecil. Perahu yang satunya bertugas untuk mengawasi Chadwick sehingga terhindar dari serangan hiu dan mengantisipasi jika Chadwick tiba-tiba kram, terluka atau kelelahan [Baca juga: Apa Wanita Tidak Boleh Pintar?].

Sementara jutaan orang menonton di televisi nasional, Florence Chadwick terus berenang melawan cengkeraman dingin air laut yang seperti es. Setelah 15 jam berenang, tiba-tiba kabut gelap seperti dinding yang tebal menghalangi jarak pandangnya. Ia sama sekali tidak dapat melihat apa-apa, bahkan dua perahu yang mengapitnya saat berenang. Ibunya dan pelatihnya memberikan dorongan. Mereka mengatakan bahwa pantai tujuannya tidak jauh lagi. Tapi Florences hanya bisa melihat kabut, ia berkata bahwa ia tidak akan berhasil. Ibunya dan pelatihnya mendesak Chadwick untuk tidak berhenti. Chadwick meneruskan berenang satu jam lagi, dan ia minta diangkat ke perahu karena ia merasa tidak pernah sampai ke tujuan [Baca juga: Kejelasan untuk Menghadapi Kebingungan].

Pada saat duduk di perahu, ia baru mengetahui bahwa ia telah berhenti berenang hanya setengah mil (800 m) untuk sampai ke tujuan. Dalam keadaan menggigil, dia dengan menyesal mengatakan kepada wartawan, "Ya, saya tidak akan memaafkan diriku sendiri, seandainya saja saya bisa melihat pantai tujuan, saya mungkin telah berhasil mencapai tujuan.”

Jadi, bukan kelelahan atau bahkan air dingin membeku yang mengalahkan dia. Tapi kabutlah yang mengalahkannya. Chadwick gagal melihat tujuannya karena terhalang kabut tebal.

Dua bulan kemudian, Chadwick mencoba lagi, kali ini dengan cara yang berbeda. Meskipun kabut yang sama padatnya seperti saat dia pertama kali berenang masih ada, tapi kali ini Chadwick berenang dengan keyakinan yang utuh. Ia membuat gambaran mental dalam pikirannya. Tujuan yang jelas tergambar dalam pikirannya. Dia tahu bahwa di suatu tempat di balik kabut pasti ada tanah yang kering, pantai tujuannya. Dan kali ini Chadwick berhasil! Ya, Florence Chadwick menjadi wanita pertama yang berenang dari pulau Catalina! [Baca juga: Jangan Menyerah Sekarang!]

Inti cerita:

  • Teruslah berjuang, pantang menyerah. Walau kita tidak pernah sanggup melihat ke masa depan, tapi miliki keyakinan bahwa dengan terus berjuang, kita dapat membuahkan hasil yang positif.
  • Buatlah tujuan yang pasti, kubur pikiran-pikiran negatif yang dapat menutup pandangan untuk sampai ke tujuan besar.
  • Jangan pernah sepelekan dukungan dari orang-orang terdekat di sekitar kita.

Aza-aza FIGHTING.

Diterjemahkan dan disadur dari: en.wikipedia.org dan www.gsn-soeki.com
Sumber gambar: octadwinanda.com

Hits: 5116