VdBackground 02  .jpg

Tahapan Awal Revolusi Industri 4.0

Print
Created on Sunday, 12 May 2019 Last Updated on Monday, 28 September 2020 Written by Phi-D

 

 

 

 

 

 

 

Dunia ini sedang melihat perkembangan revolusi dalam bidang sains dan teknologi, seperti kecerdasan buatan, rekayasa gen, robotik, dan sebagainya. Revolusi ini, yang dikenal sebagai Revolusi Industri 4.0, telah memberikan banyak perbaikan dalam meraih keuntungan perusahaan, perkembangan ekonomi makro, kesejahteraan manusia, atau pun memperbaiki masalah paling rumit yang dihadapi manusia. Karena itu Revolusi Industri 4.0 telah turut membantu untuk melahirkan banyak pakar teknik yang memiliki keahlian yang tinggi dan pekerja-pekerja yang berpengetahuan luas, seperti sarjana, insinyur, atau pun analis data. Hal ini pastinya juga menuntut keahlian baru yang khusus, yaitu untuk mengelola suatu tim ahli dan para pakar.

 

Revolusi Industri 4.0 memang telah membuat dunia saling terhubung sehingga memberikan banyak peluang baru dalam globalisasi yang memungkinkan bermacam-macam orang dari beragam budaya dan negara dapat bekerja bersama dalam satu tim. Untuk mengelola tim dengan pekerja yang memiliki pengetahuan secara internasional, dibutuhkan cara pandang yang sangat berbeda dalam hal “standarisasi” kepemimpinan. Dalam hal ini, dibutuhkan pendekatan dan model motivasi yang dapat dihargai oleh pekerja-pekerja yang memiliki cita-cita, budaya dan pengalaman yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Gideon Moore, mitra pengelola (managing partner) di Linklaters, yang memimpin Komite Eksekutif dalam hukum global untuk pengelolaan manajemen dan operasional perusahaan, mengatakan, “Firma hukum global yang saya pimpin, bergerak di bidang yang sangat dipahami oleh pekerja-pekerja ahli kami. Para pengacara dan kolega-kolega yang berada di seluruh dunia kemudian akan mendukung para pekerja ini. Dan selama dua tahun terakhir ini, kami telah menerapkan pendekatan baru untuk memotivasi dan mengelola mereka. Ini memang masih di tahap awal, tetapi kami telah belajar banyak hal.”

 

Memulai Kepemimpinan dalam Revolusi Industri

Pada tahun 2016, masa-masa awal kedudukan Moore sebagai mitra pengelola di Linklaters, ia mengatakan, “Ini adalah waktunya untuk berpikir logis dan menyegarkan pemikiran kami tentang cara mengelola para pekerja ahli kami yang memiliki pengetahuan yang sangat luas. Pertanyaan-pertanyaan para kolega kami pun saat ini sangat berbeda dari waktu saya memulai industri ini. Sebagai contoh, ada yang menanyakan tentang tujuan Linklaters di dunia dan pertanyaan ini bukanlah pertanyaan yang pernah saya pikirkan secara mendalam 20 tahun yang lalu, tetapi hal ini sangatlah penting bagi para lulusan pendidikan dan masyarakat di tempat kami membangun usaha. Dan sebagai tambahan, seraya para klien dan para karyawan yang kami rekrut memiliki keahlian yang sangat berbeda-beda, penting bagi bisnis kami untuk dapat mencerminkan dan mengakomodasi penyebaran budaya dan pola pikir.“ [Baca juga bahwa peran manusia sangat penting pada perkembangan teknologi yang sangat cepat di: Teknologi Tidak Selalu Ramah ke Manusia].

 

Moore juga menambahkan, “Salah satu aspek bisnis kami yang memengaruhi perencanaan kami adalah bahwa Linklaters adalah kemitraan, yang dimiliki dan dikelola oleh 490 mitra kami. Hal ini berarti bahwa keuntungan kami akan dibagi dengan mengacu pada senioritas para mitra, yaitu: semakin lama Anda menjadi mitra kami, maka semakin tinggi remunerasi (hingga batas tertinggi) yang akan kami berikan.Ini berarti terdapat perubahan sistem renumerasi dari model lama, yaitu: makan apa yang Anda bunuh, di mana remunerasi mitra individu ditetapkan dengan mengacu pada pendapatan langsung yang dihasilkan oleh seorang individu.

 

Oleh karena itu, Moore menjelaskan lebih lanjut bahwa sekarang ini kita tidak lagi menggunakan “budaya di mana kontribusi luar biasa oleh mitra dapat dihargai hanya dengan sekadar bonus, atau janji bonus semacam itu di masa depan. Harus ada cara lain untuk memotivasi dan mempertahankan mitra kami, yang merupakan mesin pertumbuhan utama bagi perusahaan.

 

Karena adanya tuntutan perubahan dari para pekerja mereka, serta struktur kemitraan, maka Moore mengatakan bahwa bisnisnya kemudian membuat perubahan-perubahan besar untuk mengembangkan cara mereka akan memotivasi pekerja-pekerja ahli mereka (baca artikel tentang tiga perubahan besar dari Moore dalam:  Ide Kepemimpinan dalam Revolusi Industri 4.0). Perubahan ini pastinya juga akan berupaya untuk terus meningkatkan laba sambil mempertinggi nilai budaya perusahaan, yang sangat berharga bagi semua. Moore menjelaskan lebih lanjut bahwa dia akan tetap berusaha untuk berjalan di atas tali bisnis dan bukan menjadikan itu hanya klub atau sekadar komunitas, sambil tetap mempertahankan etos dan budaya kemitraan, dan bukan korporasi.

 

Disadur bebas dari:   3 Ways to be a Good Leader in the Fourth Industrial Revolution ( © www.weforum.org)
Sumber gambar:  The Dawn of The Fourth Industrial Revolution ( © Shockoe) )  |  Karakter Pemimpin (@ www.peterlim-mba.com)

Hits: 2458