VdBackground 02  .jpg

Mengapa Anda bisa Salah Membuat Keputusan?

Print
Created on Tuesday, 23 February 2016 Last Updated on Saturday, 22 June 2019 Written by Phi-D

 

"Semua manusia yang tidak sempurna pasti melakukan kesalahan."

Akan tetapi, adagium di atas hendaknya tidak membuat Anda akhirnya menjadi takut membuat keputusan karena Anda berpikir bisa jadi keputusan yang Anda buat itu salah (Baca artikel: Jangan Takut Salah Mengambil Keputusan!). Satu hal yang perlu Anda ingat, jika Anda tidak membuat keputusan sama sekali, itu malah akan membuat Anda berada di kondisi yang LEBIH menakutkan.

Lalu, bisa jadi Anda akhirnya bertanya, ”Jika Anda adalah orang yang pintar, bisakah Anda membuat sebuah keputusan yang benar?" (Baca artikel: Mengapa Orang Pintar itu Bodoh?). Akan tetapi, beberapa catatan sejarah memperlihatkan bahwa orang yang pintar, dan bahkan hebat, pernah membuat keputusan yang salah (Baca juga artikel: Orang Terhebat pun Membuat Keputusan yang Salah). Ya, itu semua bisa terjadi karena ada BANYAK hal yang memang di LUAR KENDALI manusia. Akan tetapi, itu bisa juga terjadi karena adanya kondisi yang tidak pasti (Baca juga artikel: Kejelasan Menghadapi Kebingungan).

Jika Anda mengamati gambar di awal artikel ini, Anda dapat melihat bahwa ada keputusan yang mudah dibuat karena sejalan lurus dengan keinginan dan situasi yang sudah diantisipasi sebelumnya. Akan tetapi kehidupan tidaklah selalu semudah itu! Ada saat-saat dimana terdapat begitu banyak pilihan yang harus dipilih. Dan ini pastinya membuat kondisi menjadi tidak pasti dan membingungkan sehingga membuat seseorang malah ragu dan mengajukan banyak pertanyaan.

Selalu ada saja hal-hal yang bias dan menyimpang yang dapat membuat sebuah keputusan yang sudah diambil menjadi salah. Apa itu bias? Menurut laman Kamus Besar Bahasa Indonesia, bias adalah simpangan, berbelok arah dari garis tempuhan, menyimpang dari nilai dan ukuran yang sebenarnya.

Lalu, apa saja yang membuat seseorang, bahkan orang terhebat sekali pun, gagal membuat sebuah keputusan yang baik? Berikut ini akan dibahas beberapa hal yang harus diantisipasi saat membuat sebuah keputusan.

Bias Konfirmasi

Laman Wikipedia menuliskan bahwa bias konfirmasi merupakan kecenderungan manusia untuk mencari bukti-bukti yang mendukung pendapat atau kepercayaannya serta mengabaikan bukti-bukti yang menyatakan sebaliknya. Ya, bias inilah yang membuat seseorang melakukan kesalahan dalam berpikir sehingga menarik kesimpulan yang salah dan merintangi pembelajaran yang efektif (baca juga: Mengapa Anda Suka Membuat Alasan untuk Membenarkan Diri?).

Francis Bacon, seorang filsuf dan penulis dari Inggris, pernah menyinggung secara tidak langsung mengenai kesalahan pemikiran ini dalam esainya, Novum Organum. Bacon menceritakan mengenai seorang pengunjung di sebuah kuil Romawi yang mendengarkan cerita hiperbola orang Romawi tentang kehebatan dewa-dewa mereka untuk membuat pengunjung tersebut terkesan melalui sebuah gambar dari beberapa pelaut yang selamat dari kecelakaan kapal karena rajin berdoa kepada dewa Romawinya. Mendengarkan cerita itu, sang pengunjung malah bertanya, "Di mana gambar mereka yang sudah berdoa tetapi tetap tenggelam?"

Percobaan lain dilakukan oleh Dan Ariely, seorang psikolog dan profesor Ekonomi Perilaku dari Universitas Duke. Ariely melakukan percobaan ini untuk memperlihatkan bahayanya bias konfirmasi dalam membuat sebuah keputusan. Pada percobaan, Ariely dan timnya memberikan 2 (dua) gelas bir dengan merek dan rasa yang sama kepada sekelompok orang. Setelah itu, sekelompok orang tersebut diberi tahu bahwa gelas bir di sebelah kiri mereka telah dicampur dengan cuka balsamik sedangkan gelas bir di sebelah kanan adalah bir yang murni. Setelah mereka mencoba rasa bir tersebut, sebagian besar dari mereka tidak menyukai bir di sebelah kiri. Ini membuktikan bahwa EKSPETASI seseorang dapat MEMPENGARUHI persepsinya, dan dengan demikian mempengaruhi keputusan yang dibuatnya.

Bias Pengumpulan Data

Selain adanya bias konfirmasi, bias dalam pengumpulan data pun dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Pengumpulan data yang dilakukan secara asal-asalan dapat membahayakan dan menyulitkan dalam mengambil kesimpulan untuk sebuah keputusan. Selain itu data yang tidak ditampilkan secara sistematis dapat juga menyulitkan proses menganalisa.

Sumber Data

Hal lainnya lagi yang dapat membuat seseorang melakukan kesalahan dalam membuat keputusan adalah jika ia mengambil data hanya dari satu sumber. Pencatat data bisa jadi hanya mengamati hal-hal yang menarik perhatiannya saja sehingga kehilangan informasi-informasi penting dan melupakan fakta-fakta lain yang seharusnya dicatat.

Masih ada lagi yang dapat membuat seseorang menyimpang dalam memutuskan. Bisa jadi, orang-orang yang dijadikan sumber data merasa curiga atau mereka ditekan sehingga menutupi data serta informasi-informasi penting yang seharusnya dapat menjadi acuan dalam memutuskan.

Semua hal ini mengajarkan kita bahwa adalah WAJAR jika seseorang menjadi ragu tentang jalan dan keputusan yang harus dibuat dan diambil. Jika melihat kembali gambar di awal artikel ini, terkadang semua jalan terlihat memiliki ujung berupa tanda-tanda tanya. Namun meski semua jalan tampak membingungkan dan membuat seseorang bertanya-tanya, ada satu hal yang pasti, yaitu bahwa semua manusia dapat dan HARUS membuat keputusan. Selain itu, kita dapat yakin bahwa setiap manusia memang DAPAT membuat sebuah keputusan yang tepat jika mereka mengantisipasi semua hal yang dapat menyimpangkan penilaian mereka dari data yang akurat.

Aza-aza FIGHTING.

Referensi artikel: Apa itu Bias? (© kbbi.web.id) | Bias Konfirmasi (© id.wikipedia.org) | Bias dalam Pengumpulan Data (© www.galeripustaka.com)
Sumber gambar: Abstrak Jalur Kehidupan (Dokumen pribadi Frans Indroyono)

Hits: 4689