VdBackground 02  .jpg

Kenapa Orang dapat Salah Memahami Petunjuk dan Peraturan?

Print
Created on Wednesday, 07 October 2020 Last Updated on Friday, 09 October 2020 Written by Phi-D


Dalam suatu organisasi, suatu wilayah, atau pun suatu negara, terdapat begitu banyak petunjuk, hukum, peraturan, dan undang-undang. Semua itu diberikan dengan tujuan untuk membuat orang-orang lebih tertib dan teratur sehingga menjamin keselamatan dan kenyamanan bersama. Dan seperti judul artikel ini, memahami suatu petunjuk, peraturan, atau pun undang-undang, tidak selalu mudah dilakukan.

Mengapa begitu?

Terkadang seseorang bisa salah memahami konteks yang diberikan dari suatu petunjuk singkat atau mencerna poin-poin dari peraturan yang terlalu banyak dan memusingkan. Dalam ilmu bahasa, terdapat istilah yang sedikit ilmiah tentang keterampilan ini, yaitu ilmu bahasa reseptif.  Keterampilan berbahasa reseptif adalah kemampuan seseorang untuk memahami bahasa lisan yang didengar atau dibaca. Keterampilan ini umumnya bersifat sebagai masukan (input) ke seseorang sehingga orang tersebut mampu untuk berbahasa secara aktif dengan menyimak atau membaca dan mendengarkan. Dan ini sangat berbeda dengan keterampilan untuk berbicara dan menulis, yang sering dikelompokkan sebagai kemampuan berbahasa secara produktif. Lalu, kenapa keterampilan berbahasa reseptif sangat penting?

Silakan perhatikan 2 (dua) contoh berikut ini untuk memahami alasan mengapa seseorang perlu memiliki keterampilan berbahasa reseptif yang baik.

Contoh 1: Lari Menggunakan Tangga

Ilustrasi yang digambarkan dengan humoris oleh John Deering di bawah ini memperlihatkan petunjuk “Jika terjadi kebakaran, larilah menggunakan tangga.”

Petunjuk ini seringkali diletakkan di dekat lift sebagai pengingat bagi orang-orang untuk memastikan keselamatan orang-orang di dalam gedung bertingkat jika terjadi kebakaran yang tidak diinginkan.

Namun...
lihatlah apa yang terjadi...
saat mereka yang membaca petunjuk tersebut gagal memahami konteks kalimat dengan baik karena tidak menguasai keterampilan berbahasa reseptif.
 


Petunjuknya memang jelas:
"Jika terjadi kebakaran,
... larilah menggunakan tangga."

Dan nasihat ini
memang benar ya....

Saat terjadi kebakaran,
lari menggunakan lift
akan berbahaya...

Itu sebabnya...
larilah menggunakan tangga.

Tapi....  
Apa ini berarti....
tangganya dibawa
lari juga seperti itu?!?


Contoh 2: Pecahkan Kaca untuk Keselamatan

Kartun di bawah ini diilustrasikan dengan humoris oleh Matthew Rathew (sering dikenal sebagai Matt Rat). Ilustrasi ini menginformasikan petunjuk yang sederhana bahwa, “Jika terjadi kebakaran, pecahkan kaca.”

Petunjuk informasi ini, umumnya diletakkan di samping atau di kaca penutup dari kotak tabung hydrant (APAR) atau selang air pemadam kebakaran. Tujuannya adalah untuk membuat orang-orang dapat segera memadamkan api tanpa perlu repot membuka kotak kaca tersebut. Jadi, orang-orang hanya perlu memecahkan kaca dan mengambil alat pemadam kebakaran di dalam kotak kaca tersebut untuk segera mengatasi kebakaran sehingga tidak meluas ke area lainnya.

Namun...
Lihatlah ilustrasi di bawah ini...
untuk mengetahui keadaan yang mungkin saja terjadi sewaktu orang gagal memahami konteks kalimat dengan baik karena kurangnya keterampilan berbahasa reseptif.


 
Setelah melihat kedua ilustrasi yang disajikan secara humoris tersebut, apa yang dapat Anda simpulkan?

Jika keadaan itu terjadi...
apakah Anda dapat sepenuhnya
menyalahkan orang-orang yang
gagal memahami petunjuk?

[Baca juga: Mengapa Anda bisa Salah Membuat Keputusan?]

Jika mereka sudah melakukan
apa yang diinstruksikan
oleh petunjuk...

Lalu....

Apakah ini berarti bahwa
orang itu sedang mengikuti
petunjuk dengan TEPAT untuk
lari sambil menggunakan
potongan tangga?

Dan...

Apakah ini berarti bahwa
orang itu sudah memahami
petunjuk dengan SAKSAMA untuk
memecahkan semua kaca demi
keselamatan saat kebakaran?

Dari 2 (dua) contoh ilustrasi unik dan lucu di atas, maka dapat disimpulkan bahwa memang sangatlah sulit untuk memahami petunjuk yang ditulis dengan singkat. Kurangnya informasi, minimnya pengetahuan, dan terbatasnya keterampilan berbahasa, dapat membuat kesalah-pahaman MUNGKIN saja TERJADI.

Itu sebabnya, John Deering, yang adalah seorang kartunis yang suka membuat meme kartun bertema Psikiater (masalah kejiwaan) mencoba untuk menginformasikan ke para pembuat petunjuk dan pengolah hukum serta penetap peraturan, bahwa kesalah-pahaman untuk mengerti konteks dan petunjuk itu SELALU mungkin dialami oleh siapa saja dan dimana saja.

Kenapa?

Karena terkadang....
suatu petunjuk yang diberikan dapat memiliki arti ganda atau bahkan memiliki banyak arti. Itu sebabnya, setiap orang yang membacanya mungkin saja gagal memahami konteks petunjuk tersebut secara jelas dan jernih. Dan saat ini terjadi, maka kesalah-pahaman tidak mungkin dapat dihindari [Baca juga: Mengapa Sulit Melihat Kesalahan Anda Sendiri?].

Tanpa disertai penyuluhan dan edukasi yang tepat, orang-orang yang membaca dan menyimak petunjuk, peraturan, atau pun undang-undang, dapat dengan mudah mengembangkan persepsi yang berbeda-beda dan memiliki pandangan serta pendapat yang bertolak belakang. Dan saat ini terjadi, keresahan dan kebingungan malah sangat mudah menyebar luas [Baca juga: Mengapa Anda Suka Membuat Alasan untuk Membenarkan Diri?].

Itu sebabnya...
Penting sekali bagi
... para pemimpin
... para pembuat petunjuk
... para pengolah peraturan

untuk selalu mengkonfirmasi, membimbing dan mengedukasi melalui berbagai pelatihan agar dapat memberikan penjelasan yang lebih terperinci tentang petunjuk, peraturan, atau pun undang-undang yang akan disebarkan secara luas [Baca juga: Orang Terhebat pun Membuat Keputusan yang Salah].

Maka benar ya kata-kata bijak dari Marcus Aurelius ini:

Everything we hear is...
an OPINION, NOT a FACT.

Everything we see is...
a PERSPECTIVE, NOT the TRUTH.

(Apa pun yang kita dengar itu hanyalah sebuah pendapat, bukan suatu fakta nyata. Dan apa pun yang kita lihat itu hanyalah sebuah sudut pandang, bukanlah suatu kebenaran mutlak).

#BahasaReseptif
#PahamiKonteks
#PahamiPetunjuk
#PahamiPeraturan
#KeterampilanBerbahasa

Artikel ini ditulis sebagai salah satu materi ajar dalam el-Science, Sistem Pendidikan Modern (www.eldadido.com)
Ilustrasi gambar: Take Stairs (John Deering @creators.com, 23 Nov ©2012)  | Break Glass (Matthew Rathew ©2014)

Hits: 681